Tulisan ini akan membahas tentang penampilan Chris Wood yang luar biasa untuk Nottingham Forest dalam pertandingan melawan Newcastle di St James’ Park. Dalam pertandingan tersebut, Forest berhasil mengakhiri rentetan tujuh pertandingan tanpa kemenangan dengan mengalahkan Newcastle. Kemenangan ini didorong oleh penampilan brilian Chris Wood yang mencetak hat-trick. Pemain berusia 32 tahun ini menjadi pemain keempat di Premier League yang mencetak tiga gol melawan mantan timnya. Performa impresif Chris Wood ini membuktikan kualitasnya sebagai penyerang tangguh di level ini dengan mencetak enam gol dalam sembilan pertandingan.
Hingga saat ini, Chris Wood telah mencetak tujuh gol dalam 642 menit bermain di Premier League. Rasio gol per 90 menit Chris Wood musim ini adalah 0,98, melebihi rasio Erling Haaland yang hanya 0,97. Performa impresif Chris Wood ini datang pada saat yang tepat karena Nottingham Forest sedang kekurangan penyerang setelah kepergian Taiwo Awoniyi. Chris Wood telah membuktikan kualitasnya dan menjadi andalan tim dalam mencetak gol.
Anak Ajaib Liverpool, Joe Gomez
Joe Gomez telah bermain untuk Liverpool selama sembilan musim. Selama karirnya di Anfield, dia sering menghadapi masa-masa sulit, keterbatasan bermain, dan masalah kebugaran. Setelah hampir satu dekade, Gomez masih belum menemukan posisi tetap di tim, tetapi apakah adaptabilitasnya adalah kunci kesuksesannya di klub?
Sebagai bek, Gomez telah bermain sebagai bek kanan, bek tengah, dan bek kiri musim ini. Saat ini, dia bermain sebagai bek kiri karena cedera yang dialami oleh Andy Robertson dan Kostas Tsimikas. Meski bukan posisi alaminya, Gomez tampil dengan baik sebagai bek kiri. Dia menjadi penentu dalam pertandingan melawan Arsenal dengan memenangkan 7 dari 8 duel dan membuat 4 tackle, yang merupakan jumlah tackle terbanyak dalam pertandingan tersebut. Gomez juga tampil solid dalam pertandingan melawan Burnley yang berakhir dengan clean sheet bagi Liverpool.
Musim lalu, masa depan Gomez bersama Liverpool terlihat suram setelah dia kesulitan mendapatkan tempat di tim. Namun, musim ini dia bangkit kembali dan menjadi pemain penting bagi Jurgen Klopp. Kemampuan Gomez untuk bermain di berbagai posisi menjadi berharga bagi Klopp yang sedang menghadapi periode sulit tanpa pemain kunci dalam lini belakang.
Waktunya Untuk Membuka Ruang untuk Phil Foden di Posisi Tengah
Phil Foden menyatakan keinginannya untuk bermain lebih banyak di posisi tengah setelah penampilan impresifnya dalam kemenangan Manchester City melawan Everton. Foden dijuluki sebagai pewaris David Silva ketika pertama kali masuk ke tim utama, tetapi setelah lima musim menjadi pemain reguler tim utama, dia belum menemukan posisi yang jelas.
Pep Guardiola dan Gareth Southgate sama-sama ragu untuk menggunakan Foden di posisi tengah karena kekhawatiran akan kemampuan defensifnya. Namun, penampilan Foden yang cemerlang melawan Everton membuktikan apa yang bisa dia hasilkan saat diberi kesempatan bermain di posisi tengah.
Di usia 23 tahun, Foden menjadi pemain terbaik dalam pertandingan melawan Everton. Dia mencetak gol spektakuler untuk menyamakan skor setelah Everton unggul lebih dulu. Foden menunjukkan kemampuan mengesankan di area serangan dan kreativitasnya ketika bermain di posisi tengah.
Noni Madueke Membuktikan Kemampuannya kepada Pochettino
Musim ini tidak berjalan mulus bagi Noni Madueke. Pemain muda ini jarang mendapatkan kesempatan bermain untuk Chelsea musim ini. Bahkan ketika Cole Palmer absen karena suspensi, Madueke tidak dipilih sebagai pengganti. Namun, dalam pertandingan melawan Crystal Palace, Madueke berhasil membuktikan kemampuannya saat masuk sebagai pemain pengganti.
Chelsea sedang kesulitan mencetak gol dalam pertandingan tersebut, dan Noni Madueke berhasil memenangkan dan mencetak gol melalui tendangan penalti untuk membawa Chelsea meraih tiga poin. Gol ini bisa menjadi titik balik bagi karir Madueke di Chelsea.
Spurs Membutuhkan Tambahan Pemain di Lini Belakang
Periode Ange Postecoglou di Spurs telah berjalan sangat baik. Gaya bermain menyerang dan kepribadiannya yang ramah media membuatnya disukai banyak orang. Namun, musim Spurs kini sedang dalam bahaya karena kekurangan pemain di lini belakang. Cedera pemain bertahan semakin parah dengan kehilangan Cristian Romero, yang diperkirakan baru akan kembali bulan Februari. Micky van de Ven juga absen karena cedera hamstring, sehingga Spurs terpaksa memasang bek kanan dan bek kiri sebagai pasangan bertahan dalam pertandingan melawan Brighton dan kalah 4-2.
Kekurangan pemain bertahan ini sangat berdampak pada Spurs yang gagal naik ke empat besar klasemen Liga Premier. Spurs masih akan menghadapi Bournemouth dalam pertandingan Liga Premier akhir pekan ini, sebelum menghadapi jadwal yang padat pada bulan Januari, termasuk pertandingan Piala FA melawan Burnley dan pertandingan melawan lawan-lawan di empat besar klasemen seperti Manchester United. Spurs membutuhkan tambahan pemain bertahan segera agar kampanye yang menjanjikan ini tidak berakhir dengan kekecewaan.