Sorotan Premier League: Manchester Derby yang Memukau dan Kemenangan Telak Manchester City

Minggu ini, pertandingan Manchester Derby menjadi perhatian utama di Premier League. Namun, pertandingan ini ternyata berlangsung dengan dominasi Manchester City yang mengalahkan Manchester United dengan skor telak di Old Trafford.

City yang sebagian besar waktu tersembunyi di bawah bayang-bayang tetangga mereka, kini telah mengubah peran mereka selama dekade terakhir. Ini adalah kali ketiga City mengalahkan Manchester United dengan selisih tiga gol di Old Trafford sejak diambil alih oleh pemilik baru mereka, setelah menang 6-1 pada tahun 2011 dan 3-0 pada tahun 2014.

Erik ten Hag, pelatih Ajax, mengeluh setelah pertandingan karena keputusan penalti yang memberikan keunggulan kepada City. Ini adalah penalti Pertama yang City terima di Old Trafford dalam sejarah Premier League. Meskipun demikian, United tampil kalah dalam sebuah kekalahan menyedihkan yang memperlihatkan perbedaan kelas antara kedua tim tersebut.

Bagi Setan Merah yang memiliki ambisi untuk kembali bersaing di puncak Premier League, ini adalah pengingat jelas bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kesenjangan antara kedua tim ini sangat besar.

Bernardo Silva merupakan pemain yang tampil gemilang dalam pertandingan ini. Pemain asal Portugal tersebut memberikan pertunjukan terbaiknya dalam Derby Manchester kali ini sebagai pemain kunci dalam tim Pep Guardiola.

Guardiola tidak bisa menyembunyikan kekagumannya setelah pertunjukan terbaru dari gelandang serang tersebut. Bernardo Silva memang bermain di level yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemain lawannya. City dengan mudah mengalahkan Manchester United dengan skor 3-0.

Guardiola berkomentar, “Dia bukan hanya seorang pemain yang luar biasa bagi kami, tetapi dia juga dikenal karena kecerdasannya dalam bermain. Bernardo juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan banyak assist dan umpan-umpan yang luar biasa.”

Selain itu, gol terbaik pekan ini diberikan kepada Philip Billing dari Bournemouth. Dalam pertandingan melawan Burnley, gelandang tersebut mencetak gol kemenangan yang spektakuler setelah melihat kiper Burnley berada di luar posisinya.

Statistik menarik juga muncul dari Brighton yang tetap mempercayai pemain muda mereka dan berharap mendapatkan keuntungan dari keputusan tersebut. Hingga saat ini, ada 23 gol yang dicetak oleh pemain remaja dalam Premier League tahun ini, dan Brighton menyumbang 15 gol dari jumlah tersebut (65%).

Evan Ferguson juga menjadi sorotan setelah mencetak 10 gol dalam Premier League tahun ini. Pemain muda asal Irlandia tersebut adalah remaja pertama yang mencetak lebih dari 10 gol dalam setahun di Premier League sejak Wayne Rooney melakukannya pada tahun 2005.

Ini adalah indikasi bahwa performa Manchester United mengalami penurunan setelah kepergian Sir Alex Ferguson. Jumlah kekalahan mereka di Old Trafford sama banyaknya dengan saat Sir Alex Ferguson masih menjadi pelatih.

Vincent Kompany merasa kesal setelah melihat Burnley kalah dari Bournemouth, terutama karena penggunaan VAR yang bias. Burnley kehilangan gol saat Jay Rodriguez dinyatakan offside setelah pengecekan yang panjang, kemudian Kompany mengkritik ketidakmampuan VAR untuk melakukan pengecekan handball Bournemouth dalam kotak penalti.

“Kadang-kadang seperti bermain di kasino dan mempertaruhkan semua chip Anda pada hitam atau merah. Saya bisa melihat mereka mengubah sudut pandang, menggambar garis-garis yang berbeda. Kadang-kadang garisnya berwarna hijau, yang berarti gol tidak offside, dan kadang-kadang garisnya berwarna merah, yang berarti gol offside. Saya benar-benar memahami bahwa wasit bisa melakukan kesalahan, tapi yang membuat saya khawatir adalah proses tersebut,” kata Kompany.

Dalam kesimpulan, pertandingan Manchester Derby ini mempertegas dominasi Manchester City dan peringatan yang jelas untuk Manchester United agar bekerja lebih keras jika ingin bersaing di puncak Premier League kembali.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *