Siapakah Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool?

Jurgen Klopp telah mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini dalam pengumuman yang mengejutkan.Bos Jerman ini akan mengakhiri karir yang dipenuhi gelar dengan klub, yang mana pada usia 56 tahun ini telah membawa Liverpool meraih tujuh trofi. Keberhasilan tersebut termasuk kemenangan Liga Champions dan gelar juara liga yang telah lama ditunggu-tunggu pada musim 2019/20, ketika Liverpool dinobatkan sebagai juara Inggris untuk pertama kalinya dalam 30 tahun kebelakang. Keputusan Klopp untuk pindah akan menimbulkan kejutan dan kekhawatiran di kalangan penggemar Liverpool, dengan perhatian yang akan beralih ke siapa yang bisa menggantikannya di tim utama.

Siapa dalam bursa pengganti Jurgen Klopp di Liverpool?

Xabi Alonso (Bayer Leverkusen)

Argumen ini boleh dibilang paling kuat, mantan gelandang Liverpool ini telah memiliki awal yang brilian dalam karir kepelatihannya. Setelah tiga musim memperbaiki kemampuannya dengan Real Sociedad B, ia bergabung dengan Bayer Leverkusen musim lalu dan membawa tim Jerman ini keluar dari zona degradasi menuju kompetisi Eropa. Musim ini, Leverkusen berada di puncak klasemen, belum terkalahkan di semua kompetisi, dan sedang memperebutkan gelar juara Bundesliga yang pertama. Hasil dari kinerja terbaik Leverkusen di bawah Xabi Alonso ini membuat mereka unggul empat poin dari juara bertahan Bayern Munich dalam persaingan merebut gelar.

Xabi Alonso adalah sosok pelatih baru yang bisa menjadi penerus dari Jurgen Klopp di Liverpool yang akan lebih dari siap untuk mengambil alih posisi pelatih ke klub ini.

Roberto De Zerbi (Brighton)

Roberto De Zerbi mungkin menjadi kandidat utama di antara pelatih-pelatih berpengalaman di Premier League. Gaya sepak bola serangan yang menekan yang dia mainkan telah memperoleh banyak pengagum sejak dia tiba di Brighton, di mana dia membawa The Seagulls finis di enam besar dan mencapai kompetisi Eropa untuk pertama kalinya musim lalu. Liverpool di bawah arahan De Zerbi mungkin tidak akan mengecewakan dari segi atraktif karena Brighton selalu bermain berani dengan bola. Walaupun Brighton saat ini masih dalam posisi untuk lolos ke kompetisi Eropa lagi, De Zerbi mungkin merasa dia memerlukan panggung yang lebih besar untuk melawan tim-tim besar dalam persaingan meraih gelar juara.

Ruben Amorim (Sporting Lisbon)

Ruben Amorim telah dianggap sebagai kandidat untuk setiap kekosongan pengelola di sepak bola Inggris akhir-akhir ini, setelah membangun reputasinya sebagai salah satu pelatih muda terbaik di daratan Eropa saat ini di Sporting Lisbon. Amorim membawa Sporting meraih Taça da Liga dan gelar Primeira Liga pada musim 2020/21, mengakhiri penantian 19 tahun klub ini untuk gelar juara liga. Gaya permainan pressing dari depan yang ditampilkan oleh Sporting Lisbon mirip dengan yang ditampilkan oleh tim terbaik Jurgen Klopp di Liverpool, tetapi dengan fleksibilitas dalam sistem 3-4-3 yang juga bisa berubah menjadi pertahanan lima pemain ketika diperlukan.

Julian Nagelsmann (Jerman)

Bintang muda Julian Nagelsmann sedikit meredup setelah dipecat oleh Bayern Munich pada akhir musim lalu. Tapi, pelatih muda Jerman ini masih dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dalam permainan saat ini. Nagelsmann, yang saat ini berusia 36 tahun, membawa Hoffenheim ke Liga Champions pada pekerjaan kepelatihannya yang pertama, sebelum membawa RB Leipzig ke semifinal kompetisi yang sama. Dia kemudian mendapatkan kesempatan melatih Bayern Munich dan memenangkan gelar Bundesliga dan dua DFL-Supercups bersama tim raksasa Jerman itu. Walaupun dia dipecat pada akhir musim lalu, dengan persentase kemenangan 71.4%, Nagelsmann tetap menjadi salah satu pelatih dengan poin per pertandingan Bundesliga terbaik di Bayern.

Andoni Iraola (Bournemouth)

Apakah Andoni Iraola bisa menjadi opsi yang tak terduga untuk Liverpool? Pelatih asal Spanyol ini mulai memperlihatkan kebolehannya sejak tiba di Bournemouth pada musim panas lalu dengan membawa klub promosi ini mencatatkan hasil positif di Premier League. Taktik Iraola difokuskan pada intensitas tinggi dari depan, mengingatkan kita pada gaya permainan yang ditampilkan oleh Liverpool saat ini yang memimpin liga dalam tekanan per aksi defensif (9.2). Bournemouth sendiri berada di urutan ketujuh di liga dalam hal tekanan per aksi defensif (11.6) dan ke delapan dalam hal turnover yang mengarah pada tembakan. Keberhasilan Bournemouth juga terjadi ketika mereka berhasil merebut bola di area depan, di mana tim ini mencetak lebih banyak gol (6) setelah berhasil merebut bola dari turnover tinggi.

Iraola mungkin bisa masuk dalam pertimbangan jika performa Bournemouth saat ini tetap konsisten.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *