Performa klub sepakbola di Premier League musim 2023-24 menjadi sorotan utama para penggemar sepakbola. Analisis yang mendalam tentang penurunan poin, finis, tantangan, dan harapan Brentford, Manchester United, Brighton, Newcastle, dan Fulham akan menjadi fokus utama dalam artikel ini. Dalam beberapa musim terakhir, perubahan landscape kompetisi telah menciptakan dinamika yang menarik, sehingga penting untuk melihat bagaimana klub-klub tersebut bersaing dan berkembang di atas lapangan hijau. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana performa klub-klub ini memengaruhi posisi mereka di musim yang sedang berjalan.
Brentford
Brentford menunjukkan penurunan signifikan dalam performa mereka di Premier League musim 2023-24 dengan kehilangan 20 poin dibandingkan dengan musim sebelumnya. Posisi kesembilan yang diraih pada musim 2022-23, yang merupakan finis tertinggi keempat sepanjang sejarah klub, dipengaruhi oleh absennya Ivan Toney yang terkena larangan delapan bulan akibat pelanggaran aturan taruhan.
Kehadiran Bryan Mbeuemo yang absen karena cedera juga menjadi hambatan bagi Brentford dan pelatihnya, Thomas Frank, dalam memberikan penampilan yang konsisten. Meskipun memiliki pencapaian positif sebelumnya, tantangan ini memperlambat upaya Brentford untuk mengejar kesuksesan musim sebelumnya dan memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.
Manchester United
Manchester United pada musim 2023-24 menemui performa yang mengecewakan dengan finis kedelapan di Premier League, mencatat posisi terendah sejak era Premier League dimulai. Kegagalan ini menandai pertama kalinya sejak 1989-90 di mana mereka finis di luar tujuh besar di liga tertinggi Inggris. Dengan 13 kekalahan dalam musim ini, tantangan besar menunggu mereka.
Akan terlewatkan kompetisi Eropa musim depan, kecuali kemenangan dalam Piala FA melawan Manchester City pada 25 Mei. Kekalahan dan ketidakstabilan performa menjadi sorotan utama, memaksa tim untuk meninjau kembali strategi dan kekuatan mereka. Bagaimana Setan Merah akan membalas musim yang mengecewakan ini adalah pertanyaan besar yang harus dijawab dalam persiapan menuju musim berikutnya.
Brighton
Brighton menyelesaikan musim 2023-24 dengan posisi ke-10 dalam tabel, mempertahankan finis dua digit ketiga secara berturut-turut tetapi tertinggal 14 poin dari musim sebelumnya. Meskipun demikian, masa keemasan Roberto De Zerbi pada musim sebelumnya mencapai puncak dengan finis enam besar pertama mereka dan debut di kompetisi Eropa. Namun, kepergian pemain kunci seperti Alexis Mac Allister, Moises Caicedo, dan Levi Colwill selama bursa transfer musim panas melatarbelakangi tantangan Brightondi musim tersebut.
Dalam menghadapi musim 2023-24, Brighton dihadapkan pada transisi tim dengan berita bahwa De Zerbi tidak akan melanjutkan sebagai manajer mereka di musim depan. Kepergian pemain kunci dan pergantian manajer menjadi elemen kritis dalam perjalanan klub menjelang kompetisi selanjutnya. tantangan baru pun menanti Brighton dalam mempertahankan performa baik dan meraih keberhasilan di level kompetisi yang lebih tinggi.
Newcastle
Meskipun Newcastle United tampil gemilang pada musim 2022-23 dengan finis empat besar dan kualifikasi ke Liga Champions, performa mereka pada musim 2023-24 mengecewakan. Tim yang ditangani Eddie Howe harus puas finis ketujuh di klasemen Premier League, tertinggal 11 poin dari pencapaian musim sebelumnya. Kegagalan mempertahankan momentum menunjukkan tantangan yang dihadapi klub ini.
Keikutsertaan Newcastle dalam Europa Conference League pada musim mendatang masih menggantung pada hasil final Piala FA antara Manchester City dan Manchester United. Kemenangan salah satu tim dapat memengaruhi apakah The Magpies akan bersaing di tingkat Eropa musim depan. Dengan demikian, masa depan partisipasi Newcastle di kompetisi Eropa masih belum dapat dipastikan, menambah ketidakpastian di sekitar klub.
Fulham
Fulham menyelesaikan musim 2023-24 dengan lima poin lebih buruk dari kampanye sebelumnya, berada di peringkat ke-13 setelah finis dua digit pada musim kembali ke Premier League 2022-23. Meskipun demikian, klub menyatakan kepuasan dengan menjaga stabilitas di liga utama. The Cottagers kini menatap kampanye Premier League ketiga berturut-turut, sebuah pencapaian yang langka dalam satu dekade.