Menilik Kembali Ajang Grup Liga Champions 2023/24

Ajang grup Liga Champions musim 2023/24 telah usai dan menjadi yang terakhir denganformat yang telah ada sebelumnya. Seperti biasa, beberapa minggu pertandingan Eropa ini menghadirkan momen yang tak terlupakan. Setelah berakhirnya Matchday Six, kami akan memberikan penghargaan bagi para pemain yang tampil terbaik di fase grup.

Momen Terbaik

Apakah ada yang lebih menggembirakan daripada gol yang dicetak oleh seorang kiper? Pada Matchday One, Lazio mengambil keberanian dengan mengirimkan Ivan Provedal maju untuk mencari gol penyama kedudukan melawan Atletico Madrid. Kiper berusia 29 tahun itu berhasil mencetak gol di masa injury time dan menjadi kiper keempat yang mencetak gol dalam ajang Liga Champions. Golnya tersebut menciptakan kekacauan total di Stadio Olimpico.

Pemain Terbaik

Belum ada pemain yang lebih berpengaruh daripada Jude Bellingham saat ini. Penampilan apik pemain asal Inggris ini bersama Real Madrid tak terduga oleh para penggemar setianya. Bellingham menjadi pencetak gol terbanyak di La Liga dan menunjukkan performa yang sama di Liga Champions dengan mencetak empat gol dan mengemas tiga assist dalam lima pertandingan Eropa.

Pertunjukan Terbaik

Meskipun Newcastle harus tersingkir di fase grup, kemenangan mereka atas Paris Saint-Germain di St James’ Park akan selalu dikenang. Di bawah cahaya lampu banjir St James’ Park, tim asuhan Eddie Howe mendominasi permainan dan pemain lokal seperti Dan Burn dan Sean Longstaff turut mencetak gol dalam pertandingan yang penuh kenangan ini.

Pemain Terobosan

Menonton Warren Zaire-Emery, sulit untuk dipercaya bahwa dia baru berusia 17 tahun. Remaja ini menjadi debutan termuda dalam sejarah Paris Saint-Germain pada Agustus 2022 dan tampil selama 82 menit di Liga Champions musim lalu. Pada musim ini, dia menjadi bintang terobosan PSG. Meski berada di Grup Neraka bersama Borussia Dortmund, AC Milan, dan Newcastle, PSG berhasil lolos ke babak selanjutnya berkat gol yang dicetak oleh pemuda ini di Matchday Six.

Gol Terbaik

Terdapat banyak gol indah di fase grup ini, tetapi gol favorit kami adalah gol dari Xavi Simons. Pemain tengah RB Leipzig yang saat ini dipinjamkan tampil apik dengan mencetak gol luar biasa selama kemenangan 3-1 timnya melawan Red Star Belgrade di Jerman.

Tweet Terbaik

“If you know, you know.” – Jonny Sharples

Kekecewaan Terbesar

Tanpa ragu, kita harus membahas kekecewaan Manchester United. Meskipun Erik ten Hag diharapkan membawa langkah maju bagi Setan Merah setelah berhasil lolos ke Liga Champions musim lalu, namun kembalinya klub ini ke ajang elit Eropa hanya berlangsung singkat. United tampil buruk di fase grup ini, terutama melawan Galatasaray dan FC Copenhagen. Mereka menderita kekalahan terbesar sepanjang sejarah Liga Champions dengan kebobolan 15 gol. Klub yang diunggulkan untuk lolos bersama Bayern Munich harus puas berada di dasar klasemen dan keluar dari ajang Eropa.

Bagi Manchester United, ini adalah kali kedua mereka sepanjang sejarahnya menjadi juru kunci di fase grup Liga Champions. Capaian buruk ini tentu memunculkan pertanyaan dan tekanan kepada Ten Hag dan timnya.

Sumber: Football on TNT Sports

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *