Master of the Dark Arts: Lima Pemain Sepak Bola yang Behasil Menggunakan Trik Kotor

Bermain sepak bola bukan hanya tentang kemauan baik dalam bermain, tetapi juga tentang menang. Beberapa pemain rela melakukan segalanya demi memberikan keuntungan kecil kepada timnya dan meraih kemenangan. Behasil menguasai metode yang diragukan moralitasnya dalam mengalahkan lawan sering disebut sebagai ‘dark arts’ dan kami telah melihat lima pemain modern terbaik yang memiliki kemampuan tersebut.

Sergio Ramos

Sergio Ramos adalah pemain sepak bola yang tidak mengenal batas dalam keinginannya untuk menang. Ramos telah menunjukkan bahwa ia siap memprovokasi lawannya untuk mendapatkan keuntungan. Bek tengah asal Spanyol ini mungkin menjadi bek terbaik generasinya, namun ia membagi pendapat publik karena pendekatannya dalam bermain. Ia memiliki mentalitas untuk menang dengan segala cara dan cenderung mengganggu lawannya. Mulai dari tindakannya yang terinspirasi UFC, seperti yang terjadi pada Mohamed Salah di final Liga Champions 2018, hingga seringnya ia melakukan pelanggaran kepada Lionel Messi dalam El Clasico. Reputasi Ramos sebagai pemain yang kontroversial tidak bisa dipungkiri.

Foto Sergio Ramos

Pepe

Selama bertahun-tahun, Pepe adalah rekannya yang bermain di posisi bek tengah bersama Sergio Ramos di Real Madrid. Kedua bek ini dikenal sebagai pahlawan antagonis di Bernabeu. Pepe sering meninggalkan jejak bekas sepatu di kaki penyerang lawan, sedangkan pemain internasional Portugal ini tidak takut menunjukkan ‘kesakitannya’ sendiri untuk mempengaruhi keputusan wasit. Meskipun karirnya bersama Porto sudah memasuki masa senja, Pepe terus mengganggu dan memancing emosi lawan dengan berbagai trik yang dipelajarinya selama karirnya yang penuh sukses.

Diego Costa

Diego Costa secara rutin berhadapan dengan duo bintang yang piawai dalam trik kotor, yaitu Ramos dan Pepe. Pemain bersemangat dari Atletico Madrid ini adalah lawan yang sempurna bagi kedua bek tengah tersebut. Costa adalah ujung tombak yang ideal untuk Atletico maupun Chelsea saat berada di puncak karirnya. Ia adalah pemain yang siap melawan pertahanan lawan sendirian dengan kecepatan, kekuatan, dan kemampuan provokasi yang apik. Beberapa momen paling berkesan dari Costa termasuk berhasil membuat Gabriel Paulista mendapatkan kartu merah dalam derby London melawan Arsenal, dan kepala-bantukan/bersalaman anehnya kepada Gareth Barry yang pada akhirnya membuatnya mendapatkan kartu merah dalam pertandingan melawan Everton. Gaya bermain yang kacau ini membuat catatan disiplin Costa tidak begitu memuaskan, namun banyak perlakuan yang tidak terungkap mengingat kemampuannya sebagai seorang pemain yang hebat.

Foto Diego Costa

Luis Suarez

Luis Suarez adalah pemain sepak bola yang luar biasa dan anggota komunitas ‘dark arts’ dalam waktu yang lama. Karirnya penuh dengan momen ajaib dan gila. Gaya bermain Suarez saat masih muda sering kali menyerupai karakter Looney Tunes, Tasmanian Devil, yang berputar-putar di lapangan dengan kecepatan luar biasa, jarang memberi kesempatan kepada bek lawan dan memastikan bahwa semua lawan sadar akan kehadirannya. Berpura-pura terjatuh untuk mendapatkan keputusan wasit, melakukan gol tangan kontroversial dalam perempat final Piala Dunia, dan tiga gigitan yang terkenal hanyalah sebagian kecil dari insiden-insiden yang membuat Suarez menyalahi batas moralitas demi membantu timnya meraih kemenangan.

Diego Simeone

Pilihan terakhir kami adalah seseorang yang membawa cinta akan trik kotor dari lapangan ke pinggir lapangan, yaitu Diego Simeone. Pemimpin di Atletico Madrid ini telah membuat tim tersebut menjadi lawan yang paling membuat frustrasi di sepak bola Eropa. Simeone adalah orang yang tidak asing dengan membingungkan batasan antara benar dan salah selama karir bermainnya. Ia adalah orang yang akan melakukan slide tackle kepada siapa saja, bahkan kepada neneknya sendiri jika itu berarti mendapatkan tiga poin. Pelatih asal Argentina ini menikmati peran timnya sebagai provokator terbesar di benua Eropa. Mereka mahir dalam bermain drama dan membuang waktu, sementara tetap menjaga pertahanan mereka yang solid seperti antidote bagi sepak bola yang mulus.

Foto Diego Simeone

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *