Duniabola.id | Espanyol, meski berada di posisi kedua dari bawah klasemen dan hanya terpaut dua poin dari zona degradasi, masih memiliki beberapa alasan untuk berharap. Mereka menunggu kedatangan Luis Garcia sebagai pelatih baru yang akan memberikan dorongan positif dan mengakhiri rentetan lima kekalahan beruntun yang telah memperburuk performa tim.
Salah satu alasan tersebut adalah Martin Braithwaite, yang mencetak gol-gol fantastis sepanjang 2023 ini. Pada pertandingan melawan Athletic Bilbao, Braithwaite hampir mencetak gol ketujuhnya di tahun ini, tetapi gol tersebut dibatalkan oleh VAR di akhir babak pertama. Meskipun demikian, penyerang asal Denmark ini memiliki kemampuan untuk mencetak gol dengan sangat baik di dalam kotak penalti.
Braithwaite memulai musim dengan sangat baik, ia datang ke Espanyol pada akhir jendela transfer musim panas setelah tiga pertandingan berjalan. Pada debutnya melawan Athletic Bilbao, Braithwaite berhasil mencetak gol yang menunjukkan kecerdikan, kecepatan, kemampuan teknis, dan kemampuannya untuk membuat keputusan yang tepat di depan gawang.
Namun, setelah itu ia tampil tidak konsisten dan sering digantikan di banyak pertandingan. Dari pekan keenam hingga pekan ketujuh belas, ia hanya mencetak satu gol dalam pertandingan melawan Elche dengan memanfaatkan sepak pojok.
Namun, semuanya berubah pada tahun 2023, meski Braithwaite mengalami cedera lutut yang cukup serius sepanjang musim ini. Braithwaite memanfaatkan kesempatan untuk menjadi starter dalam beberapa pertandingan saat Joselu cedera.
Dalam enam pertandingan di tahun 2023, Braithwaite mencetak enam gol dan memberikan enam poin untuk Espanyol. Hanya Karim Benzema (del Real Madrid) dengan delapan gol dan Enes Unal (del Getafe) dengan sembilan gol yang mencetak lebih banyak gol daripada Braithwaite, yang akan berusia 32 tahun pada bulan Juli.
Braithwaite telah mencoba menembak 30 kali ke gawang, dengan 19 di antaranya mengarah tepat sasaran. Dari sembilan tembakan ke gawang tersebut, Braithwaite telah mencetak enam gol dan memiliki tingkat akurasi sebesar 30%.
Untuk membandingkannya, Robert Lewandowski (tanpa pertandingan melawan Girona) telah mencoba menembak 76 kali, dengan 43 di antaranya mengarah tepat sasaran dan mencetak 17 gol, yang menghasilkan tingkat akurasi sebesar 22%. Sementara itu, Karim Benzema telah mencoba menembak 61 kali, dengan 36 di antaranya mengarah tepat sasaran dan mencetak 14 gol, yang menghasilkan tingkat akurasi sebesar 24%. Selain itu, Braithwaite memiliki tingkat akurasi lebih baik daripada Joselu, dengan 12 gol dalam 42 tembakan (efektivitas 28%).