Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mendapatkan dukungan dari mantan pemainnya, Paul Scholes. Scholes mengatakan bahwa klub tidak bisa lagi memecat ten Hag meskipun pertandingan mereka di Copenhagen berakhir dengan kekalahan yang kesembilan musim ini. Pertandingan di Liga Champions itu berakhir dengan skor 4-3 untuk tuan rumah Denmark, yang membuat United tercecer setelah unggul 2-0.
Insiden kartu merah kontroversial Marcus Rashford dan keputusan penalti yang diragukan memberikan keuntungan bagi Copenhagen untuk menyamakan skor sebelum turun minum. Bruno Fernandes sempat mengembalikan keunggulan United dengan mencetak gol dari titik putih pada babak kedua, namun Copenhagen mencetak dua gol di penghujung pertandingan untuk meraih kemenangan yang mengagumkan. Pada akhirnya, gol kemenangan yang dicetak oleh pemain berusia 17 tahun, Roony Bardghji, menandai kekalahan kesembilan United dalam 17 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Hasil tersebut menjadikan United berada di posisi terbawah Grup A dan harus berjuang keras untuk mencapai babak gugur. Scholes, meskipun menyadari buruknya performa tim saat ini, berpendapat bahwa klub tidak bisa lagi melakukan pemecatan dan memulai proses pembangunan ulang lagi.
Saya masih merasa bahwa tidak ada tekanan yang terlalu besar pada Erik ten Hag. Dia telah memiliki tahun yang cukup baik dan memberikan waktu. Meski dia mengalami cedera yang buruk, sembilan kekalahan dari 17 pertandingan bukanlah hal yang cukup baik,” ujar Scholes kepada TNT Sports.
“Saya tahu Manchester United pernah melakukan pemecatan sebelumnya, tapi menurut saya mereka tidak bisa lagi melakukan hal tersebut. Ten Hag malam ini memang kurang beruntung, tapi United berjuang dengan baik. Mereka kekurangan sedikit kepemimpinan. Tidak mudah untuk bermain di luar negeri dalam kompetisi Eropa.”
“Namun, yang menyakitkan adalah saat mereka kehilangan keunggulan dengan cepat. Setelah satu gol masuk, terasa seperti gol berikutnya sedang menunggu. Tidak mungkin dilakukan setiap minggu,” tambah Scholes.
Secara keseluruhan, meski debacle yang dialami Manchester United di awal musim ini sangat mengkhawatirkan, Scholes berpendapat bahwa klub harus tetap mempercayai ten Hag dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki performa tim. Terus mengganti manajer tidak akan menjadi solusi jangka panjang. Yang dibutuhkan sekarang adalah stabilitas dan kepemimpinan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan yang ada.
Sumber: The Football Faithful