Pekan terakhir Premier League telah mengungkap beberapa hal yang menarik tentang Manchester United dan Arsenal. Inilah lima hal yang bisa kita pelajari dari pertandingan terakhir pada tahun 2023 ini.
1. Manchester United: Tahun yang Menyedihkan
Fans Manchester United akan senang melihat tahun 2023 berakhir. Club ini telah menjalani tahun yang menyedihkan dengan kegagalan meraih gelar dalam enam tahun terakhir. Meski berhasil memenangkan Liga Cup pada bulan Februari, hasil mereka sangat buruk dengan kekalahan mereka yang ke-14 di pertandingan kali ini, baik di dalam liga maupun kompetisi lainnya.
Manchester United telah mengalami kekalahan terbanyak dalam satu tahun kalender sejak tahun 1930 dengan 21 kekalahan. Kekalahan ini telah mengakibatkan mereka tersingkir dari babak penyisihan grup Liga Champions dan harapan untuk finis di empat besar semakin berkurang. Performa buruk ini memang seperti dejavu dari musim 1930/31 saat club ini kehilangan 12 Pertandingan pertama di liga dan terdegradasi.
Performa buruk ini sering terulang, transfer pemain dengan harga mahal terlihat tidak konvinsing dan tim kesulitan menciptakan ide permainan yang baik. Pelatih Erik ten Hag bahkan belum berbicara dengan INEOS terkait dengan investasi baru klub. Ten Hag mungkin harus segera melakukan pembicaraan tersebut untuk mendapatkan kepastian mengenai masa depannya dan melakukan perubahan yang lebih baik.
2. Cole Palmer: Salah Satu Penandatanganan Terbaik Musim Ini
Cole Palmer adalah salah satu penandatanganan terbaik musim ini. Meski harus meninggalkan Manchester City yang baru saja memenangkan treble tahun lalu, Cole Palmer memilih untuk pindah ke Chelsea yang saat itu sedang kacau. Bagi pemain berusia 21 tahun ini, memiliki peran di bangku cadangan tidak cukup sebagai pemain berbakat. Musim perdana yang indah di Chelsea berlanjut saat Palmer tampil memukau dan mencetak dua gol di Luton akhir pekan ini.
Palmer mungkin tidak selalu menjadi pusat perhatian dalam suatu pertandingan, tapi ketika mendapatkan ruang gerak, ia mampu memberikan penampilan yang luar biasa. Dua gol yang dia ciptakan di pertandingan tersebut menunjukkan kualitas dan ketenangan yang dimiliki oleh pemain tersebut.
Musim ini mungkin terbilang aneh bagi Chelsea, tapi penampilan Cole Palmer bersinar di tengah keraguan tersebut. Hanya ada satu pemain di lima liga top Eropa yang mencetak lebih banyak gol dan assist dibandingkan Palmer. Langkah Palmer pindah dari Manchester City kemudian terbayar dengan hasil yang memuaskan.
3. Ollie Watkins: Paket Komplet untuk Aston Villa
Erling Haaland mungkin menjadi penyerang terbaik di Premier League, tapi tak ada penyerang nomor sembilan yang memberikan pengaruh seperti Ollie Watkins di Aston Villa.
Watkins, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-28, ikut menyumbang dalam kemenangan Aston Villa atas Burnley akhir pekan ini. Meski tidak mencetak gol sendiri, permainan yang energik dari Watkins menjadi kunci kemenangan Villa. Dia menciptakan dua gol untuk Leon Bailey dan Moussa Diaby, sehingga total assist-nya menjadi delapan di musim ini. Tidak ada pemain di lima liga top Eropa yang mencatat lebih banyak assist darinya.
Unai Emery, pelatih Aston Villa, telah meminta Watkins untuk tetap berada di posisi tengah dan itu terbukti efektif dengan peningkatan performa penyerang ini. Watkins bekerja keras di daerah pertahanan lawan dan menjadi fokus serangan tim. Harapan Aston Villa untuk finis di empat besar bergantung pada kondisi fisik dan performa Watkins.
4. Renaissance Ross Barkley Berlanjut
Meski Ross Barkley berada di pihak yang kalah akhir pekan ini, penampilan midfielder ini bersinar dalam tim Luton.
Karir Barkley tidak mencapai puncak yang diharapkan, dan kepindahannya ke Luton bisa dianggap sebagai pilihan terbaik untuk pemain yang meski berbakat, belum bisa menunjukkan potensinya sepenuhnya. Meski demikian, Barkley terus tampil cemerlang untuk Luton. Penampilan impresifnya pada pertandingan melawan Chelsea akhir pekan ini membuktikan kualitasnya sebagai pemain tengah yang bisa menjadi pembeda bagi tim seperti Luton.
Rob Edwards, pelatih Luton, patut diapresiasi karena memberikan kesempatan kepada Barkley. Melalui satu gol yang spektakuler, Barkley memberikan harapan bagi timnya. Meski tidak mungkin mendapat panggilan dari timnas Inggris menjelang turnamen besar, penampilan Barkley bisa membuka peluang bagi pemain berusia 33 tahun ini untuk kembali masuk ke timnas.
5. Tantangan Gelar Arsenal Terancam
Untuk kedua kalinya berturut-turut, Arsenal finis di puncak klasemen Premier League saat perayaan Natal. Tapi hanya dalam waktu kurang dari seminggu, Arsenal telah terlempar ke posisi keempat dan berada dalam risiko tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen jika Liverpool mengalahkan Newcastle.
Kekalahan berturut-turut telah menghentikan ambisi Arsenal untuk merebut gelar liga. Setelah kekalahan tengah minggu dari West Ham, Arsenal kembali kalah dalam Derby London melawan Fulham. Kekalahan tersebut ditandai dengan penyelesaian peluang yang buruk. Arsenal menguasai pertandingan melawan West Ham, namun kesempatan yang mereka miliki tidak dimanfaatkan dan hasilnya adalah kekalahan yang memalukan.
Dalam pertandingan melawan Fulham, kelemahan Arsenal semakin terlihat dengan kurangnya kecerdasan dan energi dalam serangan. Kiper Fulham yang sebelumnya pernah bermain untuk Arsenal, Bernd Leno, hanya melakukan dua penyelamatan di pertandingan tersebut.
Penampilan buruk dari Gabriel Martinelli dengan hanya mencetak dua gol dalam 18 pertandingan musim ini dan kurangnya penyerang yang bsia mencetak gol menjadi masalah yang perlu diatasi Arsenal di jendela transfer Januari nanti. Meski Mikel Arteta menyebut penampilan timnya sebagai yang terburuk musim ini, Declan Rice menegaskan bahwa belum saatnya panik. Tapi setelah mengalami hal yang sama pada tahun sebelumnya, Arsenal harus membuktikan bahwa sejarah tidak akan terulang.