Eric Cantona, seorang pemain sepak bola legendaris, dijuluki sebagai ‘The King’ dalam hidupnya. Seperti Marlon Brando yang sulit diwawancarai, Cantona juga memiliki aura misterius yang membuat kami terpesona. Dianggap sebagai karakter enigmatik yang idolized oleh banyak orang pada masa kecil kami di tahun 1990-an, Cantona telah mencatatkan prestasi gemilang dalam dunia sepak bola.
Cantona, yang pernah bermain di klub Prancis dan memenangkan gelar Divisi Pertama bersama Leeds United, menjadi pemain yang tak tertandingi dalam Premier League. Ia berhasil memimpin Manchester United memenangkan gelar pertama mereka setelah 26 tahun, serta menambahkan tiga gelar lagi dalam empat musim berikutnya. Prestasinya tersebut membuat Manchester United kembali menjadi salah satu tim terbaik di Inggris.
Namun, Cantona tidak hanya dikenal karena prestasinya di lapangan. Ia juga memiliki cerita hidup yang menginspirasi. Dalam tulisannya di Players’ Tribune, Cantona membahas kehidupan keluarganya yang sulit dan perjalanan kakeknya dari Barcelona ke Prancis selama Perang Sipil Spanyol. Ia juga mengungkapkan bahwa ketertarikannya bukan hanya pada sepak bola, tetapi juga pada hal-hal yang lebih besar di luar lapangan.
Bagi kami, Cantona adalah pahlawan super. Ketika Cantona dijatuhi hukuman larangan bermain selama sembilan bulan oleh Federasi Sepak Bola Inggris, ia pergi meninggalkan dunia sepak bola dengan tujuan yang tak diketahui. Namun, ia kembali dengan gemilang dan memberikan penampilan yang luar biasa di lapangan setelah bertemu dengan manajer Manchester United, Alex Ferguson.
Bagi Cantona, sepak bola bukan hanya tentang prestasi dan gelar, tetapi juga tentang perasaan. Ia mampu membuat kami merasa terinspirasi dan terpesona dengan keterampilannya yang luar biasa. Meskipun masa depannya di dunia sepak bola telah berakhir, Cantona tetap hidup dalam ingatan kami sebagai seorang legenda.
Eric Cantona, sang raja yang memikat hati kami.