Batas waktu transfer semakin dekat dengan klub-klub Premier League berusaha keras untuk memperkuat skuad mereka dengan tambahan-tambahan terakhir sebelum jendela transfer ditutup. Deadline day telah berkembang menjadi sebuah kehebohan sepak bola bagi para penggemar, pendukung yang terpaku pada berita sambil tak sabar menantikan drama akhir. Sepanjang sejarah Premier League, kita telah melihat beberapa tambahan besar tiba di hari terakhir transfer, meski beberapa lebih sukses daripada yang lain. Berikut adalah enam dari kesepakatan deadline day terbaik dalam sejarah Premier League.
Claude Makelele
Pindah dari Real Madrid ke Chelsea pada tahun 2003, kepergian gelandang Prancis Claude Makelele dari Madrid yang sedang dalam era ‘Galactico’ menuju Chelsea saat itu memicu kekecewaan besar rekan setimnya di Real Madrid, Zinedine Zidane. Disiplin defensif Makelele dalam peran gelandang bertahan menghasilkan posisi yang diberi nama seperti ia dan gelandang ini menjadi bagian penting dari tim Chelsea yang menempatkan diri mereka di antara klub elit sepak bola Inggris dan memenangkan dua gelar Premier League secara beruntun di bawah arahan Jose Mourinho. Makelele bermain sebanyak 217 kali dan meraih beberapa trofi di Stamford Bridge sebelum hengkang ke Paris Saint-Germain pada tahun 2008.
Wayne Rooney
Meninggalkan Everton untuk Manchester United pada tahun 2004, Wayne Rooney yang saat itu berusia 18 tahun telah menunjukkan bahwa dia siap bermain di panggung sepak bola tertinggi dengan tampil gemilang untuk Inggris di Kejuaraan Eropa 2004. Manchester United memenangkan perlombaan untuk mendapatkan tanda tangan pemain asal Liverpool ini, menjadikannya remaja termahal sepanjang sejarah sepak bola saat itu. Hat-trick spektakulernya dalam debut di Old Trafford melawan Fenerbahce menjadi pertanda hal-hal yang akan datang, dengan Rooney memenangkan enam gelar Premier League dan Liga Champions dalam periode lebih dari satu dekade bersama klub ini. Dia meninggalkan United pada tahun 2017 untuk kembali ke mantan klubnya, Everton, setelah mencetak 253 gol dalam 559 penampilan.
Carlos Tevez
Pindah dari Corinthians ke West Ham pada tahun 2006, kepindahan pemain Argentina yang sangat dihargai, Carlos Tevez, ke klub London Timur ini bersama rekan setimnya dari Argentina, Javier Mascherano, merupakan salah satu transfer yang paling mengejutkan dalam sejarah Premier League. Kedua pemain ini sebelumnya menjadi incaran klub-klub terkemuka di Eropa, jadi kedatangan mereka di East London pada deadline day tahun 2006 menjadi kejutan besar. Kedua pemain awalnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan sepak bola Inggris, namun Tevez yang akhirnya menjadi favorit West Ham di musimnya yang terakhir dengan warna klasik Claret dan Blue. Ketika klub ini menghadapi perjuangan sengit untuk menghindari degradasi, Tevez memainkan peran penting dalam penyelamatan klub tersebut, termasuk gol penting di hari terakhir musim melawan Manchester United. Meskipun hengkang ke Manchester United setelahnya, Tevez tetap dikenang dengan baik oleh para pendukung West Ham.
Ashley Cole
Pindah dari Arsenal ke Chelsea pada tahun 2006, transfer yang menarik perhatian ini menyebabkan permasalahan antara kedua rival London ini. Chelsea dan Cole telah didenda karena menghadiri pertemuan ilegal sebelum pemain internasional Inggris ini bergabung dengan Stamford Bridge. Cole telah membuktikan diri sebagai salah satu bek penuh terbaik Premier League di Arsenal, di mana ia memenangkan dua gelar liga dan menjadi bagian dari tim ‘Invincibles’ yang terkenal di klub tersebut. Chelsea menunjukkan minat untuk merekrut bek kiri ini dan setelah negosiasi yang alot, kesepakatan tercapai pada deadline day 2006, dengan Chelsea memberikan £5 juta ditambah pemain bertahan William Gallas untuk membawa Cole ke klub tersebut. Cole menikmati karier yang sukses di Chelsea dengan memenangkan delapan gelar besar termasuk Liga Champions pada tahun 2012. Dia meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan Roma pada tahun 2014 dan dianggap oleh banyak orang sebagai bek kiri terbaik dalam sejarah Premier League.
Luis Suarez
Pindah dari Ajax ke Liverpool pada tahun 2011, kepergian Fernando Torres ke rival Premier League, Chelsea, membuat Liverpool mencari pengganti dengan putaran transfer yang dramatis. Pemain Uruguay, Luis Suarez, tiba di Anfield dengan biaya £22,8 juta pada deadline day Januari 2011. Gol pada debutnya melawan Stoke City menjadi awal yang menjanjikan, meski pemain Amerika Selatan ini awalnya kesulitan mengulangi catatan golnya yang produktif di Eredivisie dalam sepak bola Inggris. Suarez mencetak 17 gol di semua kompetisi selama musim penuh pertamanya di klub dan memenangkan Piala Liga, sebelum mencatatkan 30 gol dalam kampanye yang mengesankan tahun berikutnya. Musim terbaiknya terbukti menjadi musim terakhirnya memakai kaos Liverpool, di mana Suarez mencetak 31 gol dalam hanya 33 penampilan di Premier League saat tim Brendan Rodgers nyaris meraih gelar Premier League. Penampilannya ini dihargai dengan penghargaan PFA Player’s Player of the Year dan FWA Footballer of the Year sebelum ia bergabung dengan Barcelona dengan nilai transfer £75 juta pada tahun 2014. Beberapa kontroversi merusak reputasinya di kalangan sepak bola Inggris, namun sedikit yang lebih dihargai selama tiga setengah tahun lamanya di Merseyside ini.
Hugo Lloris
Pindah dari Lyon ke Tottenham pada tahun 2012, Hugo Lloris merupakan salah satu pembelian termurah dan terbaik klub London Utara ini. Lloris bergabung dengan Spurs dengan nilai transfer £8 juta pada deadline day 2012, dengan kedatangannya dianggap sebagai kemenangan besar bagi tim Tottenham yang mulai menantang klub-klub terkemuka Premier League. Inti Timnas Prancis ini telah tampil sebanyak 447 kali untuk klub dalam berbagai kompetisi, menjadi sosok kunci selama era Mauricio Pochettino ketika Spurs menjadi runner-up di Premier League dan Liga Champions. Kepemimpinan Lloris juga membuatnya menjadi kapten untuk klub dan negara, memimpin Prancis meraih sukses pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Itulah enam transfer deadline day terbaik dalam sejarah Premier League. Setiap kesepakatan ini memiliki pengaruh besar pada klub yang mereka tandatangani dan memperlihatkan betapa pentingnya periode akhir transfer ini bagi klub-klub Premier League.