Pertandingan Euro selalu menjadi sorotan bagi para pecinta sepakbola, namun bagi Inggris, catatan mereka cenderung kurang mengesankan. Artikel ini akan mengulas mengapa Catatan Buruk Inggris di Euro terjadi, serta menyajikan peristiwa menonjol dalam beberapa edisi turnamen yang patut untuk diperhatikan. Dengan memahami sejarah dan faktor-faktor yang memengaruhi performa Inggris, kita dapat melihat gambaran yang lebih jelas tentang perjalanan tim tersebut di pentas Euro.
Catatan Buruk Inggris dalam Pembukaan Euro
Dalam sejarah pembukaan Euro, catatan Inggris tidak begitu cerah. Dari 10 pertandingan pembuka yang diikuti, hanya satu kemenangan berhasil mereka raih. Hal ini menunjukkan tantangan yang selalu dihadapi tim Three Lions di babak awal kompetisi.
Dengan hasil 5 kali imbang dan 4 kekalahan, Inggris sering kesulitan memulai dengan tajam di fase grup. Performa ini menjadi sorotan menyusul ekspektasi tinggi yang selalu mendampingi kehadiran Inggris dalam Euro.
Yugoslavia 1-0 Inggris (Euro 1968)
Debut Inggris di Euro 1968 datang saat mereka masih dalam kejayaan sebagai juara dunia. Namun, di semifinal, Inggris harus menelan kekalahan tipis 1-0 dari Yugoslavia. Pertandingan ini menjadi catatan buruk Inggris dalam perjalanan mereka di turnamen tersebut.
Meskipun mengalami kekalahan yang cukup menyakitkan, Inggris berhasil bangkit dan meraih posisi ketiga setelah mengalahkan Uni Soviet dengan skor 2-0 dalam pertandingan perebutan tempat ketiga. Hal ini menunjukkan mental juara yang dimiliki oleh tim Inggris meskipun harus melewati rintangan yang mengecewakan di semifinal.
Belgia 1-1 Inggris (Euro 1980)
Meskipun catatan buruk Inggris di Euro 1980 terasa mengecewakan bagi para penggemar, pertandingan pembuka melawan Belgia menampilkan perlawanan yang cukup sengit. Inggris kembali ke turnamen setelah dua edisi absen, memperlihatkan tekad untuk bangkit setelah penampilan yang kurang memuaskan sebelumnya.
Ditahan imbang oleh Belgia dengan skor 1-1, pertandingan tersebut menunjukkan betapa ketatnya persaingan di pentas Euro saat itu. Meskipun hasilnya tidak maksimal bagi Inggris, performa mereka memberikan gambaran akan potensi tim untuk tampil lebih baik di masa depan.
Dengan finis ketiga di babak grup, Inggris harus menerima kenyataan bahwa kehadiran mereka di Euro 1980 dibayangi oleh Belgia yang berhasil mencapai posisi runner-up. Peristiwa tersebut menegaskan bahwa persaingan di turnamen ini tidaklah mudah, menuntut konsistensi dan performa terbaik dari setiap tim yang bertanding.
Denmark 0-0 Inggris (Euro 1992)
Euro 1992 menandai salah satu catatan buruk Inggris yang tanpa kemenangan, menandai permulaan yang mengecewakan. Laga pembuka melawan Denmark berakhir 0-0, mencerminkan perjuangan tim untuk mencetak gol. Ketidakefektifan serangan menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini, memperlihatkan kekurangan dalam kreativitas dan penyelesaian akhir.
Inggris terjebak dalam hasil imbang, namun apa yang mengikuti adalah kegagalan mereka melaju dari babak grup. Hasil menyedihkan ini membawa pulang pelajaran berharga bagi tim, menunjukkan pentingnya konsistensi dan performa yang solid di level turnamen internasional. Keberhasilan Denmark dalam melawan Inggris juga menyoroti tantangan yang dihadapi Inggris dalam kompetisi tingkat Eropa ini.
Inggris 1-1 Swiss (Euro 1996)
Pada pertandingan pembuka Euro 1996, Inggris bertemu Swiss dalam pertarungan yang berakhir imbang 1-1. Meskipun Alan Shearer membuka keunggulan untuk tuan rumah, hasil akhir ini mencerminkan catatan buruk Inggris di Euro kali ini. Meskipun demikian, gol Shearer tetap menjadi sorotan utama dalam pertandingan yang penuh tensi ini.
Meskipun hasil yang kurang memuaskan dalam pertandingan pembuka, Inggris berhasil melaju ke babak semifinal Euro 1996 setelah melalui sejumlah tantangan. Keberhasilan ini menjadi momen menonjol dalam perjalanan tim tuan rumah. Meskipun tidak meraih gelar juara, pencapaian ini tetap mengukuhkan posisi Inggris dalam sejarah turnamen ini.
Portugal 3-2 Inggris (Euro 2000)
Pada Euro 2000, catatan buruk Inggris dimulai dengan kekalahan dalam laga pembuka melawan Portugal. Di pertandingan ini, Inggris unggul 2-0, namun pertahanannya goyah dan akhirnya kebobolan tiga gol, menyudutkan mereka dengan skor akhir 3-2.
Kegagalan tersebut mengakibatkan Inggris tereliminasi di babak grup, meninggalkan jejak kekecewaan bagi para penggemarnya. Kekalahan tersebut juga menjadi sorotan atas ketidakmampuan tim untuk mempertahankan keunggulan dan menunjukkan kestabilan dalam pertandingan penting.
Prancis 2-1 Inggris (Euro 2004)
Pada pertandingan melawan juara bertahan, Prancis, Inggris harus menghadapi ujian berat di Euro 2004. Meskipun tampil menjanjikan dengan unggul lebih dulu, Inggris harus menelan kekecewaan setelah kebobolan dua gol terlambat yang mengubah arah pertandingan secara dramatis.
David Beckham, kapten saat itu, harus menanggung beban kegagalan setelah tendangan penalti yang gagal dalam pertandingan tersebut. Momennya menjadi sorotan utama yang mencerminkan kesulitan tim dalam menghadapi tekanan pada level tertinggi kompetisi internasional.
Prancis 1-1 Inggris (Euro 2012)
Pada laga pembuka Euro 2012, Inggris dan Prancis kembali bersua dalam pertarungan yang penuh gengsi. Joleon Lescott dari tim Three Lions berhasil mencatat namanya di papan skor dengan gol yang memberikan keunggulan sementara bagi Inggris.
Namun, kegembiraan tersebut berumur pendek ketika Samir Nasri, gelandang andal Prancis, mampu menyamakan skor sebelum turun minum. Gol tersebut tidak hanya menunjukkan kualitas individu Nasri tetapi juga merusak keunggulan yang telah diraih oleh tim asuhan Roy Hodgson.
Inggris 1-1 Rusia (Euro 2016)
Di pertandingan pembuka Euro 2016, Catatan Buruk Inggris terulang saat mereka gagal meraih kemenangan. Meskipun Eric Dier berhasil membawa Inggris unggul dengan gol indahnya, kegagalan bertahan di babak injury time membuat Rusia menyamakan skor. Momentum yang hilang ini mencerminkan kelemahan mental dan konsistensi yang masih menjadi tantangan bagi timnas Inggris.
Dalam pertemuan ini, penampilan Inggris sebenarnya menjanjikan dengan berbagai peluang yang diciptakan. Namun, kegagalan dalam menutup pertandingan hingga akhir dengan keunggulan skor menunjukkan perluasan kesenjangan antara kualitas permainan dan hasil akhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan kemampuan tim untuk mengatasi tekanan di momen-momen krusial, yang merupakan aspek vital dalam turnamen sekelas Euro.
Inggris 1-0 Kroasia (Euro 2020)
Di pertandingan pembuka Euro 2020, Inggris berhasil mengakhiri kutukan tidak pernah menang dengan meraih kemenangan 1-0 atas Kroasia. Kemenangan ini merupakan langkah awal yang penting bagi tim Three Lions dan melahirkan harapan besar dari para penggemar setia timnas Inggris.
Pertandingan tersebut ditandai oleh gol kemenangan yang dicetak oleh Raheem Sterling. Kontribusi gemilang dari pemain sayap Manchester City ini membawa Inggris meraih kemenangan yang vital dalam persaingan Euro 2020. Keberhasilan Sterling mencetak gol krusial tersebut menjadi sorotan utama dalam pertandingan tersebut.
Dengan kemenangan atas Kroasia, Inggris berhasil mencapai final Euro 2020, menciptakan momen bersejarah bagi timnas Inggris. Kehadiran mereka di babak final menjadi bukti nyata akan perubahan dan kemajuan yang telah dicapai oleh tim besutan Gareth Southgate. Pencapaian ini juga mengubah pandangan terhadap performa Inggris dalam turnamen tingkat Eropa ini.