Thierry Henry adalah sosok yang mewakili sepak terjang Arsenal di bawah kepelatihan Arsene Wenger. Dari kedatangannya yang tidak mencolok hingga capaian luar biasa di Liga Premier, Henry merupakan simbol dari era emas Arsenal di bawah arahan pelatih asal Prancis tersebut. Gambaran Henry mengenakan jersey merah putih, penuh semangat dan kecepatan, menjadi salah satu ikon paling berkesan dalam sejarah Liga Premier. Tepatnya pada saat ia diperkenalkan di London utara, sponsor seragam klub adalah Dreamcast. Hal ini pantas mengingat Henry adalah pemain sepak bola yang tampil seperti karakter dalam permainan video daripada sebagai atlet profesional elit. Thierry Henry. Tidak Terkalahkan.
Masa kepemimpinan Henry bersama The Gunners menyaksikan dirinya menghancurkan rekor gol klub, meraih dua gelar Liga Premier termasuk kampanye tak terkalahkan yang terkenal pada tahun 2003/2004. Walaupun kiprah mereka yang brilian di tingkat domestik, mereka gagal meraih kesuksesan di kompetisi Eropa dan dapat dibilang tim asuhan Wenger gagal mencapai potensi mereka di kancah Eropa. Arsenal mencapai final Liga Champions pada tahun 2006 dan kurang beruntung menghadapi Barcelona di Paris, merupakan tahun ketika tim juara mereka mulai mengakhiri kejayaannya.
Dua tahun sebelumnya, Arsenal memasuki Liga Champions dengan ambisi besar. Namun, meskipun memulai musim Liga Premier tanpa kekalahan, musim Eropa mereka dimulai dengan kegagalan yang memalukan. Inter Milan telah menghancurkan Arsenal dengan kemenangan 3-0 di Highbury, penampilan luar biasa dari lawan yang berhasil mencapai semifinal musim sebelumnya untuk meraih hasil yang mengesankan di London utara.
Arsenal kemudian gagal meraih kemenangan dalam pertandingan melawan Lokomotiv Moscow dan Dynamo Kyiv, sebelum gol kemenangan Ashley Cole di pertandingan melawan Dynamo Kyiv di kandang mereka mempertahankan harapan mereka untuk melanjutkan perjalanan di kompetisi ini.
Pada pertandingan kelima, Arsenal kembali bertemu dengan Inter Milan dan pergi ke San Siro dengan pengetahuan bahwa kekalahan akan menghancurkan harapan mereka untuk melanjutkan ke kompetisi berikutnya. Pada pertandingan penting ini, Thierry Henry muncul dengan salah satu penampilan terbaiknya.
Trio di sisi kiri dengan Ashley Cole, Robert Pires, dan Henry menjadi ciri khas sepak bola Arsenal yang paling menarik, mereka membentuk pemahaman yang kuat. Arsenal membuka skor di San Siro dengan kombinasi ketiganya. Cole menemukan Pires di ruang kosong, sebelum winger tersebut mengumpan ke dalam ke arah Henry. Henry segera mengalihkan umpan dari Pires kembali kepada Ashley Cole, yang akhirnya diakhiri oleh Henry dengan tepat.
Akan tetapi, Inter membalas dengan cepat dan hanya delapan menit kemudian, mereka berhasil menyamakan kedudukan. Gol Christian Vieri mengalami deviasi yang beruntung dari Sol Campbell, menghancurkan keunggulan Arsenal yang sedang merangkak naik.
Babak pertama berakhir dengan kedudukan imbang, dan Arsenal kembali ke ruang ganti San Siro, menyadari bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Thierry Henry, yang dikenal dengan permainannya yang lincah dan sering bergerak ke bagian sisi lapangan untuk menciptakan peluang, berhasil mencetak gol kedua Arsenal pada pertandingan tersebut. Henry menerima umpan di sisi kiri, melewati bek Inter Milan, dan memberikan assist kepada Freddie Ljungberg yang mampu menaklukkan penjaga gawang lawan.
Di sepanjang setengah jam tersisa, kedua tim saling serang, hingga akhirnya Thierry Henry mengunci kemenangan bagi Arsenal. Pada menit ke-84, Inter Milan melakukan sepak pojok, tetapi hanya dihadang oleh Sol Campbell yang menghalau bola ke udara. Ray Parlour, yang bertindak sebagai kapten menggantikan Patrick Vieira, menyambut bola kedua dan memberikan assist kepada Thierry Henry.
Dalam situasi ini, Henry harus melawan Javier Zanetti dalam perlombaan yang akhirnya dimenangkannya. Walaupun Henry menerima bola dari dalam kotak penalti mereka sendiri, dia melesat ke ruang kosong dengan kecepatan yang menakjubkan, mencerminkan permainan disiplin yang diajarkan oleh Wenger.
Henry kemudian berhasil melewati Zanetti sekali lagi dan melepaskan tembakan kaki kiri yang mengarah ke gawang dan menghasilkan gol yang menakjubkan. Gol ini menyegel kemenangan Arsenal dengan skor 5-1 atas Inter Milan, yang merupakan kekalahan terbesar Inter dalam 47 tahun terakhir mereka di kandang sendiri. Pada saat itulah, lagu “Five-one in the San Siro” berkumandang di stadion legendaris tersebut.
Penampilan Arsenal yang mengesankan di San Siro ini menjadi salah satu pertandingan terbaik Thierry Henry. Dalam pertandingan tersebut, Henry menunjukkan ketangguhan, kegembiraan, dan daya serang yang memikat, yang merupakan inti dari visi Wenger. Dalam pertandingan tersebut, Henry terlibat dalam semua gol Arsenal. Kemenangan tersebut mungkin terlupakan karena Arsenal kemudian tersingkir oleh Chelsea di perempat final Liga Champions, dan musim liga mereka yang tanpa terkalahkan, tetapi pertandingan yang gemilang di San Siro itu tidak akan pernah dilupakan oleh para penggemar Arsenal.
Thierry Henry adalah sosok yang luar biasa, menampilkan permainan menyerang yang tak terbendung dan menginspirasi perubahan dalam permainan penyerangan. Ia menjadi pemain yang mengubah impian seorang filsuf sepak bola menjadi nyata di lapangan, dan terus diingat sebagai salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola dunia.
Sumber: The Football Faithful