Duniabola.id | Arsenal mendekati keberhasilan menjadi tim pemenang Liga Inggris pertama kali sejak 2004, namun kekurangan 10% bisa jadi menghambat mereka dalam meraih gelar juara. Dengan delapan pertandingan tersisa, keputusan kecil yang membedakan antara sukses dan gagal mulai berbalik melawan Arsenal dan memberi keuntungan pada Manchester City yang berada di posisi kedua dengan selisih enam poin dan satu pertandingan yang belum dimainkan melawan West Ham.
Meski masih punya waktu dan satu pertandingan besar di Etihad pada 26 April untuk mengubah momen, hasil imbang 2-2 melawan Liverpool di Anfield pada hari Minggu adalah contoh nyata dari kekurangan 10% yang sulit dicapai Arsenal saat itu sangat dibutuhkan.
Meskipun Arsenal menunjukkan perkembangan musim ini dan telah memimpin klasemen sebagian besar musim, mereka masih kesulitan melawan rival utama ketika tekanan mulai bertambah besar.
Arteta telah memperbaiki kelemahan lama Arsenal dalam menghadapi tim yang diharapkan bisa dikalahkan. Tim ini selama bertahun-tahun hanya melihat finis di urutan keempat sebagai keberhasilan, tetapi standar baru telah ditetapkan. Mereka hanya memiliki beberapa anggota skuad yang bermain di bawah asuhan Arsene Wenger sebelum dia pergi pada 2018, dan telah tercipta sebuah etos baru. Bagian terakhir dari kepingan teka-teki adalah meraih kemenangan ketika tekanan pada level tertinggi terhadap tim terbaik di liga.
Dalam pertandingan head-to-head melawan empat besar saat ini, Arsenal tidak meraih satu poin pun dari City (satu kekalahan), satu dari Newcastle (satu imbang), dan tiga dari United (satu kemenangan; satu kekalahan). Fakta bahwa Arsenal masih harus memainkan pertandingan kembali melawan City (26 April) dan Newcastle (7 Mei) di kandang lawan – dengan Chelsea di kandang sendiri (29 April) di antara keduanya – akan menjadi sumber motivasi atau kekhawatiran bagi Arteta dan pemainnya.
Kenyataannya, Arsenal bisa saja berakhir di posisi kedua meski berhasil mengumpulkan 94 poin. Saat ini mereka berada di posisi ketiga dengan 73 poin dan kemungkinan harus mengumpulkan 95 poin (22 dari 24 poin yang tersedia) untuk menjadi juara – lima poin di atas rekor poin terbesar Arsenal di Premier League, yang diraih oleh “Invincibles” milik Wenger pada tahun 2003-04.
Pertanyaan-pertanyaan yang masih ditanyakan tentang Arsenal tidak berlaku untuk City karena mereka telah menjawabnya dengan cukup memuaskan pada beberapa musim terakhir dengan mengalahkan rival mereka di kandang dan tandang. Musim lalu, City menjadi yang teratas di tabel ‘Big Six’ (melawan Liverpool, Chelsea, Man United, Arsenal, dan Tottenham) dengan 20 poin dari 30, dan enam kemenangan dari 10 pertandingan.
