Arsenal akan menghadapi FC Porto dalam pertandingan Liga Champions UEFA minggu ini, dengan harapan mencapai babak perempat final untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir. Setelah tampil impresif sejak kembali ke Liga Champions musim ini, tim asuhan Mikel Arteta berhasil mendominasi grup mereka untuk mencapai babak gugur. Namun, Arsenal kali ini akan menghadapi rintangan yang sudah sangat familiar, karena mereka berusaha mengakhiri kegagalan mereka dalam babak 16 besar kompetisi ini. Arsenal telah tersingkir dalam tujuh kampanye Liga Champions terakhir mereka di babak 16 besar, sebuah catatan buruk yang diharapkan bisa mereka akhiri melawan Porto.
Arsenal 3-4 Barcelona – 2010/11
Pertandingan yang masih menjadi sumber kekecewaan bagi para pendukung Arsenal, saat tim mereka menjadi korban keputusan wasit yang kontroversial di Katalunya. Jack Wilshere menjadi bintang dalam pertemuan pertama ketika Arsenal berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan comeback 2-1 di Emirates Stadium berkat gol-gol dari Robin van Persie dan Andrey Arshavin. Pertemuan kedua berakhir dengan skor 1-1 setelah gol bunuh diri Sergio Busquets dibalas dengan gol Lionel Messi, sebelum Van Persie dikeluarkan dengan kartu merah. Barcelona kemudian berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan meraih kemenangan 4-3 secara agregat, berkat gol-gol dari Xavi dan penalti Messi.
AC Milan 4-3 Arsenal – 2011/12
Arsenal menempatkan diri mereka dalam situasi sulit dalam pertandingan babak 16 besar musim 2011/12 melawan AC Milan, setelah mengalami kekalahan telak dalam leg pertama. AC Milan berhasil menghancurkan Arsenal dengan skor 4-0 di leg pertama di San Siro, dengan Robinho mencetak dua gol, sementara Kevin-Prince Boateng dan Zlatan Ibrahimovic juga mencatatkan namanya di papan skor. Meskipun Arsenal menunjukkan performa mengesankan di babak kedua dengan mencetak tiga gol, yaitu melalui Laurent Koscielny, Tomas Rosicky, dan Robin van Persie sebelum turun minum, Arsenal tidak mampu mencetak gol keempat yang dibutuhkan untuk menyamakan agregat.
Arsenal 3-3 Bayern Munich – 2012/13
Arsenal kembali melepaskan diri mereka dengan tugas yang terlalu berat di musim berikutnya setelah mengalami kekalahan 3-1 dari Bayern Munich di London Utara. Arsenal kalah dengan cara yang cukup jelas di Emirates Stadium, dengan gol-gol dari Toni Kroos dan Thomas Muller mengungguli tuan rumah. Meskipun Olivier Giroud berhasil mencetak gol di pertandingan melawan bekas klubnya, Arsenal gagal menemukan gol ketiga yang dibutuhkan dan Bayern, yang kemudian meraih treble di bawah Jupp Heynckes, melaju dengan keunggulan gol tandang.
Arsenal 1-3 Bayern Munich – 2013/14
Bayern Munich sekali lagi mengeliminasi Arsenal pada babak 16 besar musim 2013/14. Toni Kroos dan Thomas Muller menjadi penentu kemenangan Bayern dengan skor 2-0 di leg pertama di Emirates setelah kiper Arsenal Wojciech Szczesny diusir keluar lapangan karena menjatuhkan Arjen Robben. Arsenal berhasil mempertahankan imbang 1-1 di pertandingan kedua, namun kerusakan telah terjadi akibat kekalahan di leg pertama di London.
Arsenal 3-3 AS Monaco – 2014/15
Arsene Wenger mengalami kegagalan yang menghancurkan ketika Arsenal tersingkir dari Liga Champions melawan mantan klubnya, AS Monaco, pada musim 2014/15. Arsenal mengalami kekalahan mengejutkan di kandang pada leg pertama, setelah gol-gol dari Geoffrey Kondogbia dan Dimitar Berbatov membawa Monaco unggul dua gol. Meskipun Alex Oxlade-Chamberlain sempat memberikan harapan dengan mencetak gol di akhir pertandingan, kebobolan gol di penyerangan balik membuat Monaco unggul dengan skor agregat berkat gol tandang. Arsenal pun hanya mampu menang 2-0 di pertandingan kedua pada Stade Louis II, dan kembali tersingkir karena gol tandang.
Arsenal 1-5 Barcelona – 2015/16
Barcelona dengan mudah melaju ke babak 16 besar pada musim 2015/16, dengan mengamankan kemenangan agregat 5-1. Lionel Messi menjadi pembeda di leg pertama ketika Barcelona unggul di Emirates sebelum trio penyerang mereka, Messi, Luis Suarez, dan Neymar, semakin mengukuhkan kemenangan Barcelona di pertandingan kedua. Meskipun Mohamed Elneny mencetak gol di Camp Nou, itu bukanlah penghiburan yang cukup bagi Arsenal.
Bayern Munich 10-2 Arsenal – 2016/17
Musuh lama, Bayern Munich, dengan mudah menghancurkan Arsenal dalam dua leg pada musim 2016/17, dengan skor 5-1 di setiap pertandingan. Bayern finis sebagai runner-up di babak grup di bawah Atletico Madrid tetapi terbukti terlalu kuat bagi Arsenal dalam pertandingan berdua. Thiago Alcantara mencetak dua gol pada leg pertama, dengan gol-gol tambahan dari Arjen Robben, Robert Lewandowski, dan Thomas Muller. Arsenal memimpin pada babak pertama di leg kedua, namun Bayern berhasil mencetak lima gol di babak kedua setelah Laurent Koscielny dikeluarkan dengan kartu merah. Kekalahan agregat 10-2 menjadi yang terburuk yang pernah dialami oleh tim Inggris di Liga Champions, dan itu juga merupakan kekalahan terbesar Arsenal di kandang sendiri sejak kekalahan 5-0 dari Chelsea pada November 1998.
Kesimpulan
Arsenal telah menghadapi berbagai kegagalan dalam babak 16 besar Liga Champions selama bertahun-tahun. Namun, dengan kembalinya mereka ke kompetisi ini dan performa yang mengesankan di babak grup musim ini, harapan akan muncul untuk memutus tren buruk ini. Pertandingan melawan FC Porto akan menjadi kesempatan bagi Arsenal untuk membuktikan bahwa mereka telah belajar dari masa lalu dan siap melangkah lebih jauh di kompetisi ini. Semoga Arsenal bisa memecahkan kutukan mereka dan mencapai perempat final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.