Menjelajahi Seragam Terburuk Liga Premier 2024/25: Leicester City, Ipswich Town, Manchester City, Southampton, Chelsea

Five of the worst Premier League kits released in 2024/25

Menjelajahi seragam terburuk yang akan ditampilkan dalam musim 2024/25 dari Liga Premier yang kembali setelah jeda yang lebih singkat dari biasanya. Desain yang kontroversial dari seragam Leicester City, Ipswich Town, Manchester City, Southampton, dan Chelsea memicu reaksi beragam dari para penggemar. Jelajahi lebih lanjut untuk menggali detail seragam paling mengejutkan musim ini.

Seragam Leicester City

Seragam tandang Leicester City pada musim Liga Premier 2024/25 menjadi sorotan sebagai salah satu seragam terburuk dalam kompetisi. Desainnya yang menampilkan motif semprotan cat disebut menyerupai karya seorang anak delapan tahun, menimbulkan kesan kurang matang dan kurang bersemangat.

Pendapat negatif terhadap seragam tersebut semakin menguat dengan adanya sponsor kasino crypto online yang turut meramaikannya. Penambahan sponsor tersebut ternyata lebih memperburuk kesan seragam yang belum tampak ‘selesai’ dan kurang estetis, memberikan kesan negative yang mendalam pada seragam Leicester City.

Seragam Ketiga Ipswich Town

Seragam ketiga Ipswich Town pada musim Liga Premier 2024/25 tidak luput dari sorotan kritis. Dirancang oleh Umbro, seragam ini mencakup beragam elemen yang terinspirasi dari kekayaan budaya Suffolk. Meskipun melibatkan kolaborasi dengan Ed Sheeran, desainnya dipandang sebagai kelebihan yang berlebihan, yang mungkin tidak sesuai dengan selera mayoritas.

Dalam kontrasnya, seragam kandang Ipswich Town pada musim yang sama mendapat pujian tinggi sebagai desain yang sangat bagus. Keharmonisan elemen-elemen lokal dengan sentuhan modern mampu menciptakan seragam yang memesona dan membanggakan. Sebuah cerminan bahwa sebuah desain yang seimbang dan terfokus dapat membedakan antara apresiasi dan kritik dalam dunia fashion sepakbola.

Seragam Tandang Southampton

Seragam tandang Southampton pada musim Liga Premier 2024/25 menarik sorotan karena kesesuaian warna kuning yang terlalu mencolok. Warna yang menyilaukan ini dianggap tidak hanya kurang estetis, tetapi juga membingungkan bagi para pemain dan penonton. Sebuah pilihan desain yang kontroversial yang menuai kritik luas.

Selain itu, seragam ini juga memperlihatkan desain “razzle-dazzle” yang dianggap dapat memicu serangan epilepsi pada individu yang rentan. Ketidakterdugaan elemen desain ini telah menimbulkan keprihatinan di antara penggemar sepakbola dan ahli kesehatan. Keseimbangan antara estetika dan keamanan visual harus dipertimbangkan dengan lebih serius.

Tak hanya dari segi desain, sponsor perjudian Bitcoin pada seragam menjadi aspek negatif tambahan yang mencoreng citra Southampton. Isu etika yang mengitari sponsor ini menimbulkan pertanyaan tentang integritas dan nilai-nilai yang dipegang oleh klub. Diskusi pun bergelora tentang batasan-batasan yang seharusnya ditegakkan dalam menentukan sponsor yang tepat bagi sebuah tim sepakbola.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *