5 Manajer Premier League yang Berpotensi Dipecat

Premier League semakin mendekati masa akhir musim dan tekanan semakin meningkat bagi pelatih yang di bawah performa. Hingga saat ini, baru ada dua manajer Premier League yang dipecat sejak musim dimulai, namun bisa jadi kita akan melihat lebih banyak lagi sebelum musim berakhir. Dalam artikel ini, kita akan melihat lima manajer yang dianggap sebagai kandidat terdepan untuk dipecat.

Eddie Howe – Newcastle (14/1)

Posisi Eddie Howe terlihat aman setelah musim lalu sukses membawa Newcastle finish di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Namun, kegagalan mereka untuk lolos dari fase grup di kompetisi Eropa dan penurunan performa di liga membuat posisi Howe terancam. Saat ini, Newcastle berada di peringkat kedelapan di klasemen Premier League dan telah kalah enam dari sembilan pertandingan terakhir mereka. Penampilan buruk mereka dalam pertahanan, dengan kebobolan tiga atau lebih gol dalam empat dari lima pertandingan terakhir, sangat mengkhawatirkan.

Newcastle United

Vincent Kompany – Burnley (12/1)

Vincent Kompany adalah manajer lain yang mulai terpuruk setelah sukses membawa Burnley kembali ke kasta tertinggi pada musim 2022/23. Meski memiliki hubungan emosional yang kuat dengan klub, hasil buruk sepanjang musim ini menimbulkan pertanyaan apakah Kompany layak dipertahankan. Burnley saat ini berada di peringkat ke-19 dan tertinggal tujuh poin dari zona aman. Kehadiran sejumlah pemain muda yang tidak berpengalaman di skuad membuat langkah ini menjadi tantangan yang lebih berat bagi Kompany.

Burnley

Jurgen Klopp – Liverpool (12/1)

Pengumuman mendadak dari Jurgen Klopp yang akan meninggalkan Liverpool pada musim panas ini membuat spekulasi tentang siapa yang akan menjadi manajer sesudahnya semakin berkembang. Walaupun kemungkinan Klopp hengkang sebelum musim berakhir tergolong kecil, namun peluangnya semakin besar sejak pengumuman tersebut. Klopp bahkan telah menjadi salah satu kandidat terkuat untuk dipecat sebelum musim berakhir.

Mauricio Pochettino – Chelsea (3/1)

Apakah waktu Mauricio Pochettino terbatas di Chelsea? Pelatih Argentina ini menghadapi tantangan besar dalam membangun tim yang solid di Stamford Bridge. Namun, hingga saat ini belum terlihat kemajuan signifikan yang dicapai oleh Chelsea di bawah kepemimpinan Pochettino. Proses merekrut pemain yang tidak konsisten dari pihak manajemen juga tidak membantu situasi ini. Pochettino diharapkan dapat mengembangkan pemain muda, namun hasilnya belum terlihat jelas. Meski ada beberapa pemain yang tampil baik, seperti Cole Palmer, namun pemain seperti Mykhaylo Mudryk dan Moises Caicedo kurang menunjukkan prestasi di bawah kepemimpinan Pochettino.

Chelsea

Roy Hodgson – Crystal Palace (4/5)

Suporter Crystal Palace menunjukkan kekecewaan mereka terhadap Roy Hodgson dan kepemimpinan klub setelah kekalahan telak 4-1 dari rival abadi, Brighton. Palace hanya berjarak lima poin dari zona degradasi dan hanya memenangkan tiga pertandingan di liga sejak bulan September. Pada usia 76 tahun, Hodgson jelas bukan solusi jangka panjang bagi Palace yang memiliki banyak pemain muda berbakat. Keputusan mengenai masa depan Hodgson mungkin akan diambil lebih cepat daripada yang diperkirakan, mengingat kontrak sang veteran akan berakhir pada musim panas.

Artikel ini dibuat dengan mengacu pada kemungkinan dipecatnya lima manajer Premier League yang dianggap berada di bawah tekanan. Walaupun hasil pemecatan ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk hasil pertandingan yang akan datang, namun suasana panas di Premier League membuat tekanan semakin tinggi bagi para manajer tersebut.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *