Aksi terbaru dalam Liga Premier mengungkapkan beberapa hal yang menarik, termasuk situasi David Moyes di West Ham, bek tangguh Chelsea, dan permata tengah lapangan Manchester United. Artikel ini akan membahas beberapa poin penting yang bisa kita ambil dari akhir pekan ini.
Cedera Membelit Pemimpin Liverpool
Liverpool tetap mempertahankan keunggulan mereka di puncak klasemen Liga Premier setelah menunjukkan performa yang memukau dengan mengalahkan Brentford 4-1. Namun, terdapat pukulan baru bagi skuad Jurgen Klopp karena pemain mereka yang lain mengalami cedera.
Pekan ini, Alisson Becker dan Trent Alexander-Arnold bergabung dengan daftar panjang pemain Liverpool yang cedera seperti Dominik Szoboszlai, Thiago, Stefan Bajcetic, dan Joel Matip. Ditambah lagi, Curtis Jones, Diogo Jota, dan Darwin Nunez juga mengalami cedera baru saat melawan Brentford.
Walaupun cedera Nunez disebut hanya sebagai tindakan pencegahan, ada sedikit optimisme bahwa pemain asal Uruguay tersebut akan pulih untuk pertandingan final Piala Carabao pekan depan. Namun, prognosis untuk Jones dan Jota terlihat lebih buruk. Jones yang tampil gemilang dalam beberapa pekan terakhir harus ditarik keluar setelah mengalami cedera pergelangan kaki yang tidak menguntungkan, sementara Jota harus diangkut keluar lapangan setelah kejadian yang tidak terduga dan dilaporkan akan jadi kasus terburuk menurut manajernya.
Beruntung, Liverpool masih memiliki pemain-pemain berkualitas seperti Ryan Gravenberch dan Cody Gakpo yang tampil cemerlang saat dimainkan melawan Brentford. Namun, Klopp harus waspada jika timnya yang sedang dalam perburuan empat gelar ini mengalami lebih banyak kehilangan dalam beberapa minggu mendatang.
Arsenal yang Prolifik dalam Mencetak Gol Bisa Menangkan Gelar
Percayakah kamu bahwa Arsenal bisa menjadi juara?
Pada akhir tahun lalu, banyak pembicaraan yang mengatakan bahwa Arsenal perlu menandatangani seorang penyerang pada bulan Januari. Kurangnya seorang pencetak gol yang handal dianggap sebagai hambatan terbesar bagi perburuan gelar klub ini. Namun, Arsenal berhasil membuktikan hal tersebut salah sejak awal tahun baru.
Tim asuhan Mikel Arteta berhasil mengalahkan Burnley dengan skor telak dan meraih lima kemenangan beruntun di Liga Premier 2024, setelah terakhir kali menghancurkan West Ham 6-0. Arsenal juga mencatatkan prestasi mengesankan dengan berhasil mencetak 21 gol dan hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan tersebut.
Pemain muda seperti Bukayo Saka dan Martin Odegaard tampil sangat cemerlang dalam beberapa pertandingan terakhir. Arsenal hanya kalah dari Liverpool yang mencetak 59 gol dalam musim ini. Kemampuan mereka dalam mencetak gol telah membuktikan bahwa Arsenal masih punya peluang untuk memenangkan gelar juara.
Posisi David Moyes di West Ham Semakin Terancam
David Moyes bertahan dalam pembelaannya, tetapi kekalahan 2-0 melawan Nottingham Forest semakin memperparah situasi perannya di West Ham.
Moyes sejak lama membagi pendapat di London Stadium. Pencapaian West Ham sebagai juara Liga Konferensi Eropa musim lalu menjadi malam terbaik klub dalam lebih dari 40 tahun terakhir. Namun, gaya permainan pragmatis yang seringkali kurang menginspirasi Moyes kerap menuai kritik.
Pasca pertandingan, Moyes mengatakan, “Saya tidak berpikir kita bisa menyenangkan semua orang, tapi sulit untuk mengatakan bahwa ini bukan waktu terbaik di West Ham.” Dia menyebut bahwa rekor sukses West Ham saat ini adalah yang terbaik, seperti kemenangan di Liga Konferensi Eropa dan posisi mereka di papan atas klasemen Liga Premier. Meski begitu, Moyes mengakui adanya kemungkinan manajer lain yang bisa memberi dorongan lebih bagi para pendukung West Ham.
Beberapa suporter West Ham sudah mulai kelelahan dengan gaya permainan yang kurang kreatif dan konsisten akhir-akhir ini. Namun, pemuncak klasemen Liga Premier yang ada di babak 16 besar Piala FA ini masih dianggap cukup konsolidasi dan telah mengakhiri penantian mereka dengan meraih gelar. Meski begitu, hasil buruk mereka yang tidak memenangkan delapan pertandingan terakhir di tahun baru ini, termasuk kekalahan telak 6-0 dari Arsenal dan penampilan mengecewakan lainnya di Forest akhir pekan ini, membuat sebagian suporter merasa bahwa saatnya untuk melakukan perubahan. Dewan direksi West Ham dihadapkan pada keputusan sulit.
Bek Tangguh Chelsea di Posisi Pembela Tengah
Axel Disasi dan Levi Colwill mungkin tidak puas dengan penampilan mereka musim ini, karena duo bek ini belum menemukan peran yang diinginkan dalam skuad Chelsea yang tidak konsisten. Mereka lebih sering dimainkan sebagai bek sayap ketimbang bek tengah.
Pada pertandingan melawan Manchester City akhir pekan ini, manajer Mauricio Pochettino memutuskan untuk menurunkan Disasi dan Colwill sebagai bek tengah. Keputusan tersebut membawa hasil yang positif, karena keduanya tampil impresif di posisi yang diinginkan tersebut. Disasi menjadi pahlawan di kotak penalti dengan memenangkan banyak bola-bola yang mengendap di area pertahanan, dengan total 16 clearance yang dia catatkan di Etihad Stadium. Pencapaian itu merupakan yang terbanyak untuk seorang pemain Chelsea dalam delapan musim terakhir. Penampilan Disasi di belakang menjadi yang terbaik sejak bergabung dari AS Monaco musim panas lalu.
Sementara itu, Colwill juga tampil sangat baik bersama Disasi di lini belakang. Di usianya yang masih 20 tahun, Colwill mampu membantu pertahanan Chelsea dengan 10 kali clearance yang berhasil dia lakukan. Ia juga tetap efektif dalam distribusi bola. Kemitraan mereka mungkin akan menjadi pilihan Pochettino di pertandingan berikutnya, setelah berhasil meraih hasil imbang 1-1 melawan juara bertahan liga.
Kobbie Mainoo Membuktikan Kemampuannya bagi Inggris
Tiada hari tanpa peningkatan penggemar Kobbie Mainoo, pemain remaja dari Manchester United ini terus menghasilkan penampilan yang tak terduga untuk usianya. Dia kembali menunjukkan performa yang luar biasa pada akhir pekan ini.
Tim yang dibesut oleh Erik ten Hag memang kurang meyakinkan dalam kemenangan 2-1 mereka melawan Luton. Setelah memulai pertandingan dengan sangat baik, Manchester United harus berjuang keras untuk mencapai kemenangan sembari menahan serangan dari Luton.
Namun, satu-satunya pengecualian adalah Mainoo. Meski baru berusia 18 tahun, dia adalah pemain yang paling tenang dalam lapangan. Dia tampil dengan penuh keyakinan saat menahan tekanan dan berhasil mengeksekusi enam dribel dan melakukan sembilan pemulihan bola. Tampil begitu tenang dalam situasi yang menekan adalah langka. Manchester United memang memiliki pemain yang istimewa di tangan mereka.
Beberapa orang, termasuk Ian Wright, telah memanggil agar Mainoo dipanggil ke skuad Inggris berikutnya. Meski baru tampil sebanyak 11 kali di Liga Premier, Mainoo sudah mempertahankan posisinya untuk dipertimbangkan dalam skuad Euro 2024. Keadaan yang tenang dan penuh kepercayaan diri di tengah situasi yang sulit adalah hal yang langka untuk ditemukan. Manchester United sepertinya menemukan pemain bintang baru.