5 Hal yang Dipelajari dari Pertandingan Premier League Akhir Pekan Ini

Pertandingan terakhir dalam ajang Premier League menyisakan banyak hal menarik untuk dipelajari. Berikut ini adalah lima hal yang kita pelajari dari pertandingan akhir pekan ini.

1. Luton Town Sering Menyelamatkan Diri di Menit Akhir

Kisah promosi Luton Town musim lalu merupakan salah satu cerita menarik, dengan klub ini berhasil promosi ke Premier League setelah menderita di divisi kelima selama 10 tahun. Luton harus menghadapi banyak rintangan sebelum laga dimulai, namun klub ini memberikan perlawanan sekeras mungkin.

Meskipun Luton berada di zona degradasi Premier League, mereka masih memiliki kans untuk bertahan karena penampilan luar biasa musim ini. Carlton Morris berhasil mencetak gol penyama kedudukan di menit akhir saat melawan Burnley pada Jumat malam. Gol ini merupakan gol penyama Luton yang ke-10 di menit-menit akhir pertandingan musim ini, hanya kalah dari Liverpool yang mencetak 13 gol.

Sikap pantang menyerah yang dimiliki Luton menjadi salah satu faktor penentu yang membuka peluang mereka untuk bertahan di Premier League musim ini. Rob Edwards, manajer klub, patut mendapat penghargaan atas semangat juang yang diusungnya dalam tim.

2. Pencapaian Chelsea yang Belum Memuaskan

Chelsea berhasil naik ke posisi kedelapan setelah mengalahkan Fulham di akhir pekan ini. Namun, kemenangan tersebut tidak begitu meyakinkan. Di laga tersebut, Mauricio Pochettino menurunkan skuatnya dengan dominasi penuh, namun mereka hanya menang lewat tendangan penalti Cole Palmer.

Chelsea masih mengalami kesulitan dalam menemukan sasaran (hanya 3 tembakan yang tepat sasaran dari 17 percobaan). Masalah ini sudah terjadi dalam beberapa pertandingan sebelumnya, seperti saat melawan Crystal Palace, Luton, dan Middlesbrough.

Armando Broja yang kembali dimainkan masih belum berada dalam performa terbaiknya di zona penyerangan, serta keterbatasan ancaman gol dari pemain lain dalam tim. Conor Gallagher belum berhasil mencetak gol dalam 20 penampilan di liga, sementara hanya empat pemain yang mampu mencetak lebih dari dua gol di Premier League musim ini.

Meskipun ada masalah di zona akhir, Chelsea sudah meraih empat kemenangan dari lima pertandingan terakhir di liga. Sejak awal Desember, Chelsea sudah mengumpulkan 15 poin di Premier League, hanya kalah dari Liverpool yang mengoleksi 17 poin di periode yang sama.

3. Apakah Waktunya Mengubah Aturan Offside?

Manchester City meraih kemenangan penting melawan Newcastle akhir pekan ini. Namun, kemenangan tersebut tidak datang tanpa hambatan. Ederson, kiper City, harus ditarik keluar lapangan dalam waktu yang cepat akibat cedera.

Sayangnya, insiden tersebut bisa dihindari. Wasit diberi instruksi pada awal musim 2020/2021 untuk menunda mengangkat bendera saat ada peluang mencetak gol, meskipun mereka merasa pemain sudah berada dalam posisi offside. Perubahan ini dimaksudkan untuk mencegah peluang mencetak gol yang sebenarnya valid dihentikan dengan keliru namun juga membawa dampak buruk seperti memperpanjang permainan yang seharusnya tidak perlu.

Ederson cedera saat menepis tendangan dari Sean Longstaff, padahal Alexander Isak yang memberikan umpan jelas berada dalam posisi offside. Penundaan pengibaran bendera membuat Ederson melakukan tindakan yang sebenarnya tidak perlu, dan kini City harus menunggu hasil pemeriksaan cedera kiper asal Brasil tersebut. Kejadiannya mirip dengan insiden sebelumnya di mana John Stones, pemain City, mengalami cedera saat melawan Everton. Stones cedera saat melakukan tekel terakhir untuk menghentikan Beto, namun bendera baru dikibarkan setelah itu.

Mungkin sudah saatnya untuk meninjau kembali instruksi bagi wasit dalam hal ini.

4. Kevin De Bruyne Membuat Manchester City menjadi Favorit Juara

Kevin De Bruyne akhirnya kembali beraksi dan betapa Manchester City merindukannya. Pemain Belgia ini tampil dalam laga Premier League untuk pertama kalinya setelah absen selama lima bulan, dan dia langsung menunjukkan betapa pentingnya dia bagi City. De Bruyne masuk sebagai pemain pengganti saat City tertinggal di kandang Newcastle, dan dalam waktu lima menit, ia berhasil membuat kedudukan menjadi imbang.

De Bruyne memberikan umpan yang sempurna untuk mencetak gol penyama kedudukan City di St. James’ Park, sebuah gol yang begitu indah dan dihasilkan dengan begitu mudah oleh sang pemain Belgia. De Bruyne juga memberikan assist yang brilian kepada Oscar Bobb untuk mencetak gol kemenangan City.

Manchester City kini hanya terpaut dua poin dari pemimpin klasemen, Liverpool, dan mereka sudah mencatatkan prestasi ini tanpa kehadiran De Bruyne dalam sebagian besar musim ini. Dengan kembalinya pemain kreatif terbaik tersebut, City kini menjadi favorit juara yang kuat untuk meraih gelar keempat secara beruntun musim ini.

5. Apakah Spurs Memiliki Duo Bek Sayap Terbaik di Premier League?

Tottenham tidak berhasil meraih kemenangan yang seharusnya mereka dapatkan saat melawan Manchester United. Namun, pertandingan tersebut menunjukkan tanda-tanda positif bagi Spurs. Cristian Romero dan Micky van de Ven kembali bermain bersama sebagai pasangan bek tengah yang solid, Richarlison melanjutkan performa pencetak golnya, dan Timo Werner tampil impresif pada debutnya.

Tottenham menjadi tim yang menyegarkan untuk ditonton musim ini, dan rencana yang dibuat oleh Ange Postecoglou berjalan dengan baik berkat performa luar biasa dari dua bek sayap mereka. Pedro Porro tampil luar biasa pada musim pertamanya di Tottenham dan sudah mencatatkan tujuh assist di Premier League musim ini, jumlah yang lebih banyak dibandingkan bek Spurs mana pun dalam satu musim.

Porro menjadi pemimpin dalam hal umpan silang (20), penetrasi ke area penalti (18), dan peluang yang diciptakan (5), serta kreativitasnya di musim ini juga diimbangi dengan kerja keras dalam bertahan. Ia berada di posisi kedua dalam hal tackles yang berhasil diwon dan jumlah dribbler yang dihentikan di Premier League.

Pada sisi yang berlawanan, Destiny Udogie juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Setelah dipinjamkan ke Udinese musim lalu, pemain berusia 21 tahun ini diberikan kesempatan dan tidak menyia-nyiakannya. Udogie tampil sangat baik, baik saat melakukan overlapping maupun bermain di area tengah. Dalam 12 bulan terakhir, Udogie masuk dalam 10% bek sayap terbaik di lima liga top Eropa dalam hal xG (tanpa penalti), progressive carries, tekad dalam melakukan umpan silang, dan sentuhan di area penalti lawan. Di era sepak bola modern saat ini, duo bek sayap Tottenham bisa dikatakan sebagai yang terbaik di liga.

Sumber: Premier League

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *